Gangguan Psikologis Selama Mentruasi
dan Upaya Mengatasinya
A. PENGERTIAN
Menstruasi adalah perdarahan dari
uterus karena perubahan hormonal yang teratur atau berdaur teratur, kira-kira
empat minggu sekali.
Menstruasi adalah pelepasan dinding
rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan yang terjadi secara
berulang setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang pertama
atau menarche paling sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bisa juga
terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun tergantung factor-faktor yang
mempengarui kedewasaan atau perkembangan hormone pada gadis itu sendiri.
B. GANGGUAN
MENSTRUASI
Gangguan menstruasi yang paling
sering terjadi pada wanita diantaranya yaitu :
·
Disminore
Disminore adalah nyeri pada waktu haid terasa di perut
bagian bawah atau didaerah bujur sangkar michaelis, nyeri terasa sebelum,
selama dan sesudah haid. Dapat bersifat kholik atau terus-menerus. Disminore
jaga bisa artikan sebagai nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi
selama menstruasi. Disebut disminore primer jika tidak ditemukan penyebab yang
mendasar. Nyeri pada disminore primer diduga bersal dari kontraksi rahim yang
dirangsang oleh prostaglandin.
·
Amenorea
Amenorea adalah keadaan dimana menstruasi berhenti
pada masa menstruasi teratur. Amenorea bisa disebabkan oleh penyakit pada
indung telur atau uterus, beberapa penyakit berat misalnya penyakit ginjal
kronik, obat-obatan, serta pengangkatan kandung rahim atau indung telur.
C. GANGGUAN
PSIKOLOGI MENSTRUASI
Secara nornal menstruasi berlangsung
kurang lebih pada usia 1 – 16 tahun. Cepat atau lambatnya kematangan seksual
(menstruasi, kematangan fisik) ini kecuali ditentukan oleh konsitusi fisik
individual, juga dipengaruhi faktor ras, suku bangsa, iklim, cara hidup. Badan yang
lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis, umpamanya bisa
memperlambat tibanya menstruasi.
Selanjutnya rangsangan – rangsangan
kuat dari luar umpamanya saja berupa film-film sex, buku bacaan atau majalah
yang bergambar sex, godaan, dan rangsangan dari kaum adam (pria). Pengamatan
secara langsung tentang perbuatan koitus atau sexsual, dapat mengabitkan
memucanya atau semakin panasnya reaksi sexsual, akan tetapi dapat mengakibatkan
kematangan seksual yang lebih cepat dari sewajarnya. Namun semakin muda usia si
gadis, semakin ia belum siap menerima peristiwa haid akan semakin terasa “kejam
mengancam”. Yaitu rasa pahit menyebalkan sebagai handicap/gangguan atau sebagai
reaksi kejutan dalam anggapan fantasi anak.
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat
gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
·
kecemasan atau ketakutan terhadap
menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi. Maksudnya disini
jika keregangan dan kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan serta
tidak segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.
·
Merasa terhalangi atau merasa
dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita akan merasa
kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja wanita akan
terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak dapat
melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
·
Mudah tersinggung atau mudah marah.
Perasaan ini timbul dikarenakan akibat dari perubahan cara kerja hormone-hormon
serata karena pengaruh rasa nyeri yang timbul pada saat menstruasi.
·
Perubahan pola makan pola makan
cenderung meningkat terutama pada makan yang manis
·
Merasa gelisa dan gangguan tidur.
Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan atau masala susah
tidur atau insomnia.
D. CARA
MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGI MENSTRUASI
Cara mengatasi gangguan-gangguan
psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling
pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan
tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor
ini yaitus ebagai berikut:
·
Memberi penjelasan kepada klien,
bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti
akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
·
Memberi informasi-informasi positif
yang berguna mengenai menstruasi agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap
proses menstruasi tersebut.
·
Memberikan saran untuk mengurangi
ketegangan dan rasa nyeri proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang
cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian
perut.
·
Memberikan support mental atau
dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam
menghadapi masa menstruasi.
E.
Menstruasi
merupakan peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh.
Kejadian tersebut akan berlangsung tiap bulan dan merupakan suatu proses normal
bagi perempuan pada umumnya.
Usia normal
perempuan mendapatkan haid untuk pertama kalinya (menarche) adalah 12 atau 13
tahun., tetapi ada juga sebagian perempuan yang mengalami haid lebih awal (usia
8 tahun) atau lebih lambat yaitu diatas 18 tahun. Menstruasi ini akan berhenti
pada usia sekitar 40-50 tahun. Siklus normal terjadi setiap 21-35 hari sekali
dengan lama 4-7 hari, jumlah darah haid normal sekitar 30-40 ml. Menurut
hitungan para hitungan para ahli perempuan akan mengalami 566 kali haid selama
hidupnya.
Sebagian
perempuan mengalami haid yang tidak normal. Gangguan ini jangan didiamkan
karena dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur mislanya dapat menjadi
pertanda seorang perempuan kurang subur (infertil). Gangguan yang terjadi saat
haid dinilai normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid pertama
kali.
Gangguan dan
kelainan menstruasi ada beberapa macam, yaitu :
NYERI HAID
(DISMENORRHOE)
Pada saat
menstruasi perempuan kadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat nyeri
bervariasi, tergantung dari ambang batas sakit perempuan tersebut
masing-masing. Rasa nyeri yang berlebihan disebut dismenorrhoe.
Nyeri haid ada
2 macam:
- Primer,
timbul
dari haid pertama dan akan hilang sendiri dengan berjalannya waktu, hal
ini disebabkan oleh kestabilan hormon dalam tubuh atau posisi rahim
setelah menikah dan melahirkan. Gejala ini tidak membahayakan. Gejala ini
bisa timbul berlebihan karena dipengaruhi faktor psikis dan fisik
(ketahanan tubuh)
- Sekunder,
biasanya
baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan menetap,
seperti infeksi rahim, kista, tumor atau kelainan kedudukan rahim.
SINDROM
PRAMENSTRUASI (Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT)
Adalah
kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat
haid dan ovulasi.
Penyebab
- Tidak
seimbang antara hormon estrogen dan progesteron, antara lain defisiensi
progesteron
- Perbedaan
genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang
menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel
- Gangguan
perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial
- PMT
lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap efek siklus
hormon ovarium yang normal
Kunjungan
pasien ke klinik
a. Gejala
pramenstrual fisiologis
- Hanya
terjadi pada fase luteal
- Hilang
total saat menstruasi
- Tidak
berat dan tidak mengganggu fungsi normal
b. Sindrom
pramenstruasi
- Hanya
pada fase luteal siklus menstruasi
- Hilang
total saat menstruasi
- Gejala
berat menimbulkan efek besar pada fungsi normal dan hubungan antar
pribadi
c.
Eksaserbasi penyakit medis pada premenstruasi
d.
Eksaserbasi penyakit psikologis pada pramenstruasi
e. PMT yang
sudah ada dan penyakit psikologis yang mendasari
- Sulit
dibedakan
- Gejala
mereda pada menstruasi tetapi hanya sampai ke tingkat penyakit yang
mendasari
f. Penyakit
psikologis nonsiklis
- Gejala
mirip PMT, tetapi tidak mereda sampai akhir menstruasi
- Perlu
diagnosis alternatif, antara lain gangguan kepribadian, depresi,
penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.
Gejala
- Gejala
psikologis yang khas, iritabilitas agresi, ketegangan, depresi, mood
berubah-ubah, perasaan lepas kendali, emosi yang labil
- Rasa
malas dan mudah lelah
- Nafsu
makan meningkat, BB bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang
banyak
- Gejala
fisik yang sering adalah pembengkakan dan nyeri pada payudara,
dismenorrhoe (kram perut), sakit kepala, sakit pinggang, pegal-pegal, pingsan
- Paling
sering menyebabkan distress adalah gejala psikologis
Faktor yang
meningkatkan resiko PMT
- Wanita
yang pernah melahirkan
- Status
perkawinan
- Usia
- Stress
- Diet
- Kekurangan
zat gizi
Tipe dan
gejala PMT, menurut Dr. Guy E. Abraham
- PMT
tipe A (anxiety), ditandai dengan adanya rasa cemas, labil, sensitif dan
rasa tegang
- PMT
tipe H (hyperhidration), gejala ditandai pembengkakan, perut kembung,
nyeri pada payudara, peningkatan BB
- PMT
tipe C (craving), ditandai dengan rasa lapar, ingin mengkonsumsi makanan
yang manis dan berkarbohidrat
- PMT
tipe D (depretion), ditandai rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan
tidur, pelupa
Waktu
- Pada
fase luteal siklus menstruasi dan reda pada akhir menstruasi
- Adapula
gejala yang timbul beberapa hari segera sebelum menstruasi atau sejak
ovulasi langsung melalui fase luteal sampai akhir menstruasi
Dampak
- Psikososial
(berkurang kinerja, masalah perkawinan, bunuh diri, pembunuhan, pemukulan
anak)
- Kelainan
medis(masalah perilaku, migrain, epilepsi, asma)
Kriteria
diagnosis
- Terjadi
pada fase luteal
- Menimbulkan
dampak besar pada fungsi normal
- Menghilang
pada akhir menstruasi
Pengobatan
Tujuan
- Memperbaiki
anomali neuroendokrin
- Menekan
pemicu di ovarium
Hal-hal yang perlu dilakukan saat mengalami PMT
- Mengurangi
makanan bergaram, berupa tepung, gula, kafein dan coklat
- Meningkatkan
makanan tinggi kalsium dan vitamin C seminggu sebelum menstruasi
- Konsumsi
makanan berserat dan banyak minum air putih
- Jika
darah yang kelauar banyak, memperbanyak makanan yang emngandung zat besi
Hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi sakit/kram perut saat menstruasi
- Kompres
dengan botol panas pada bagian yang terasa sakit
- Mandi
air hangat, sebagai aroma terapi menenangkan diri
- Minum-minuman
hangat yang mengandung kalsium tinggi
- Menggosok
perut atau pinggang yang sakit
- Ambil
posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah dan relaksasi
- Tarik
nafas dalam-dalam untuk relaksasi
- Minum
analgetik/obat-obatan yang dinajurkan petugas kesehatan
Pertimbangan pada terapi
- Usia
pasien dan keinginan untuk hamil dalam waktu dekat atau lama (apakah
mememrlukan kontrasepsi, pendekatan yang bersifat kontraseptif ataukah
dapat dilakukan histerektomi?)
- Beratnya
gejala (apakah memerlukan tindakan invasif?)
- Wanita
mungkin hanya menerima metode non hormon, psikotropik, bedah
- Sifat
gejala
- SSRI
(selevtive serotonin re-uptake inhibitor), efektif untuk gejala psikologis
juga somatik
- Gejala
payudara (evening primrose oil, danazol fase luteal, bromokriptin)
- Nyeri
(anti inflamasi non steroid)
- Gejala
somatik terutama kembung berespon terhadap spironolakton
Pendekatan
terapi
Terapi non hormon
- Anjuran
untuk sering mengkonsumsi karbohidrat, tidak ditunjang oleh percobaan
- Pemberian
B6
- Evening
primrose oil (untuk gejala pada payudara)
- Mineral
(Ca dan Mg) mungkin bermanfaat
- Terapi
alternatif (olahraga dan relaksasi)
- Psikoterapi
- Obat
psikotropik
- Diuretik
(spironolakton)
- Inhibitor
Pg (asam mefenamat dan natrium naproksen)
Terapi hormon
- Progesteron/progestogen
- Estrogen
- Danazol
- Analog
agonis GnRH
- Bromokriptin
- Pil
kontrasepsi oral
Pendekatan
bedah
AMENORRHOE
Yaitu tidak
mendapatkan haid sama sekali
Penyebab
- Hymen
imperforate, yaitu selaput dara tidak berlubang sehingga
darah menstruasi terhambat untuk keluar. Keluhan pada kejadian ini
biasanya mengeluh sakit perut tiap bulan. Hal ini bisa diatasi dengan
operasi
- Menstruasi
anovulatiore, yaitu rangsangan hormon-hormon yang tidak
mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi
haid/hanya sedikit. Pengobatannya dengan terapi hormon
- Amenorrhoe
sekunder, yaitu
biasanya pada wanita yang pernah menstruasi sebelumnya. Penyebab
amenorrhoe sekunder ini karena hipotensi, anemia, infeksi atau kelemahan
kondisi tubuh secara umum, stress psikologis.
DARAH HAID
YANG BANYAK
Ditandai
dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Gangguan ini dapat disebabkan oleh
infeksi penyakit kelamin, komplikasi pada kehamilan, penyakit kronis, trauma,
konsumsi obat-obatan tertentu, adanya gangguan hormon atau kanker.
Tindakan-tindakan
yang dilakukan
- Pemeriksaan
fisik terhadap kelenjar tiroid, hati dan vagina
- Pemeriksaan
laboratorium, seperti pemeriksaan darah, tes kehamilan, fungsi tiroid dan
fungsi hati atau pemeriksaan hormonal
Pengobatan
- Pemberian
suplementasi zat besi dan antiprostaglandin selama haid
- Pemberian
asam folat
- Pemberian
anti koagulan (pembekuan darah) untuk mengatasi terjadinya anemia karena
pengeluaran darah yang berlebihan.